Institut Penelitian Universitas Minzu China mengadakan penelitian medis tradisional untuk mengobati diabetes dan menemukan bahwa seabuckthorn dapat meningkatkan kapasitas antioksi dan menurunkan gula darah diabetes tipe II pada tikus laboratorium; Hasil dari penelitian fakultas biologi dan kimia Universitas Xin Jiang menunjukkan bahwa seabuckthorn memiliki efek hiperglikemia, hipoglikemik, dan efek hipolipidemik, sehingga memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan diabetes.
Diabetes disebabkan oleh faktor genetik dan interaksi lingkungan yang menyebabkan defisiensi insulin relatif atau bahkan absolut, sel-sel jaringan untuk sensitivitas insulin juga ikut menurun. Akibatnya protein, lemak, air, dan elektrolit dapat menyebabkan serangkaian gangguan sindrom metabolik dan beberapa penyakit lainnya. Penyakit diabetes juga dapat menimbulkan gangguan pada metaboslisme lipid, hal ini juga merupakan salah satu faktor penting penyebab aterosklerosis. Metabolisme lipid diabetes yang diinduksi merupakan faktor risiko penting untuk aterosklerosis.
Sedangkan penelitian Universitas Hua Dong menunjukan bahwa ekstrak flavonoid pada biji seabuckthorn berperan dalam mengurangi serum TG pada diabetes hiperlipidemia dan memperbaiki metabolisme lipid yang rusak secara bersamaan. Penyakit diabetes juga dapat menyebabkan metabolisme protein, penelitian menunjukan bahwa protein ini dapat merangsang sel proliferasi mesangial, glomerular sclerosis, peningkatan kerusakan ginjal, dan penurunan zat albumin pada darah, terlebih lagi penurunan zat albumin dapat menyebabkan hipoalbuminemia, yang akan berakibat fatal.
Hasil dari penelitian fakultas biologi dan kimia Universitas Hua Dong menunjukan bahwa ekstrak flavonoid pada biji seabuckthorn dapat membuat kadar protein dan zat albumin pada tikus laboratorium tersebut kembali hampir mendekati tingkat normal. Ekstrak flavonoid pada seabuckthorn juga dapat mengurangi atau meningkatkan ekskresi protein dalam sintesis protein bersih sampai batas tertentu, menghilangkan hipoalbuminemia pada ginjal, melindungi ginjal dengan mengurangi penyakit-penyakit seperti gangguan proteinuria dan hiperlipidemia pada ginjal. Selain itu, ekstrak flavonoid pada biji seabuckthorn juga dapat meningkatkan kadar GSH dan menurunkan konten MDA, juga meningkatkan kapasitas oksidatif pada tubuh, serta melindungi tubuh dari diabetes.
Komplikasi pada diabetes telah menjadi alasan utama kematian pada pasien diabetes. Eksperimental hewan di pusat penelitian Universitas Jiamusi menunjukan: setelah melewati penentuan konten dari produk akhir serum glikosilasi pada jantung, menemukan kandungan ekstrak herbal dari flavonoid seabuckthorn memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan model percobaan lain. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa kandungan seabuckthorn berperan penting dalam produk akhir serum glikolisasi karena mampu mencegah penyakit jantung dan menghambat komplikasi diabetes.