Penelitian tentang anti-aging merupakan salah satu topik yang paling populer dikalangan profesi medis belakangan ini. Katanya penuaan berhubungan dengan munculnya penyakit dan peroksidasi pada tubuh.Jadi, penelitian ini dilakukan untuk menghambat peroksidasi dan membersihkan zat racun yang terdapat di dalam tubuh.
Shenyang Institute of Applied Ecology salah satu institut penelitian di China melakukan studi terhadap jus dan daun seabuckthorn dan menemukan kandungan superoksida dismutase, yang juga terdapat pada vitamin C, karena memiliki efek antioksidan pada membran sel.
Shanxi Medical School meneliti efek dari minyak biji seabuckthorn terhadap sel darah merah dari hewan percobaan, menunjukkan bahwa dari tubuh hewan tersebut terdapat kandungan eritrosit G-6-PD dan aktivitas Na-KATPase, kandungan thiolnya juga tinggi, terjadi kerusakan membran eritrosit, peroksidasi lipid atau malondialdehyde (MDA) dan peningkatan hemolisis yang dikarenakan kekurangan konsumsi minyak biji seabuckthorn dan juga vitamin E, hal tersebut menunjukkan bahwa minyak biji seabuckthorn selain memiliki efek anti-aging, juga dapat mencegah peroksidasi lipid, dan walaupun memiliki kandungan yang sama dengan vitamin E, tetapi efek dari minyak biji seabuckthorn masih lebih baik.
Mongolia Medical College dalam mempelajari peran ekstrak flavonoid seabuckthorn terhadap oksigen reaktif, menemukan bahwa ekstrak flavonoid pada seabuckthorn mampu menghambat PMA yang merangsang chemiluminescence yang dihasilkan oleh leukosit polimorfonuklear dan memiliki efek pembersihan terhadap PMP yang merangsang leukosit polimorfonuklear dan mennyebabkan masuknya radikal bebas pada tubuh pada saat mengalami ledakan pernafasan (radikal anion superoksida dan radikal hidroksil), juga mampu membersihkan radikal superoksida yang dihasilkan sistem oksidase purin. Hal ini membuktikan bahwa selain efek anti-aging, ekstrak flavonoid pada seabuckthorn juga dapat membersihkan radikal anion superoksida dan radikal hidroksil yang terdapat dalam tubuh.
Singkatnya, hasil percobaan menunjukan bahwa zat aktif pada seabuckthorn mampu mengeluarkan racun yang terdapat di dalam tubuh, pada yang yang sama juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini berperan penting dalam meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit dan memperlambat penuaan.